PRAKTIKUM Parkinson FARMAKOTERAPI PENYAKIT GANGGUAN SISTEM SARAF,KULIT, DAN THT
Identitas pasien dan informasi admisi
Jenis kelamin : Pria Usia : 87 tahun
Tanggal masuk:
Pengumpulan data dan informasi
Keluhan utama
Lemas (sejak 3 hari SMRS)
Kekauan kedua ekstremitas.
Kesulitan bicara.
Kedua belah tangan (dari siku sampai jari) sering (hampir setiap hari) bergetar saat istirahat.
Kaku pada kedua kakinya (dari lutut hingga pergelangan kaki).
Berjalan lambat (kadang terhenti tiba-tiba).
Sulit menjaga keseimbangan saat berjalan.
Keluhan-keluhan mulai mengganggu aktivitas pasien.
Riwayat penyakit sekarang
Tidak ada.
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit serupa disangkal
Riwayat stroke disangkal
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat diabetes melitus disangkal
Riwayat sosial dan kebiasaan
Pasien bekerja sebagai petani.
Riwayat pengobatan
Levazid 3x1
Hasil pemeriksaan fisik
Parameter
Hasil
Nilai normal
Keterangan
Keadaan umum
Sakit sedang
Kesadaran
Compos mentis
Normal
Suhu tubuh
36,5oC
36,5 - 37,2 0 C
Normal
Denyut nadi
77 x/menit
60-100 x/menit
Normal
Laju nafas
22 x/menit
12-20 x/menit
Normal
Tinggi badan
-
-
-
Berat badan
-
-
-
Tekanan darah
150/80 mmHg
120/80 mmHg
Tinggi
Hasil pemeriksaan penunjang
Parameter
Hasil
Nilai normal
Keterangan
GCS
E4V5M6 = 15
Cedera kepala ringan
Hipomimia
(+)
Penurunan ekspresi wajah
Pengobatan yang diterima
Nama obat
Potensi
Aturan pakai
Durasi terapi
Sohobion.
1x1 tablet
Levasid
3×2 tablet
Identifikasi masalah
Pilihan terapi dan regimen dosis sudah tepat
Tidak ada interaksi obat.
Rencana penyelesaian masalah
Tuliskan tujuan terapi kondisi yang diderita pasien, serta lakukan perencanaan penyelesaian masalah terkait obat, parameter monitoring terapi, dan edukasi pasien.
Tujuan terapi [nama penyakit/kondisi pasien]: Parkinson
Meningkatkan kualitas hidup pasien.
Mengurangi efek samping obat.
Agar tidak terjadi on off.
Rencana penyelesaian masalah terkait obat:
Supaya tidak terjadi wearing off bisa dikombinasi dengan penggunaan MAOI atau COMT. Kombinasi yang dipilih adalah dengan COMT inhibitor yaitu entacapone 200 mg 3x sehari.
Rencana monitoring terapi:
Penggunaan obat.
Efek samping yang ditimbulkan.
Monitoring tremor dan on off, minta kepada keluarga pasien untuk mencatat setiap terjadi tremor.
Tekanan darah pasien karena salah satu efek samping levodopa adalah postural hipotensi.
Quality of live.
Rencana edukasi pasien:
Berikan edukasi pada keluarga untuk selalu mengingatkan dalam meminum obat.
Usahakan mengonsumsi Levazid sebelum makan atau dalam perut kosong karena dapat menyebabkan kenaikan asam lambung.
Makan yang bergizi seimbang serta konsumsi makanan yang banyak vitamin dan mineral.
Olahraga ringan.
Jarakkan pemakaian Levazid dengan Sohobion.
Referensi:
AHFS 2011
DiPiro, J.T. et al. Pharmacotherapy: A Pathophysiology Approach 10th edition (Chapter 59: Parkinson Disease)
Alldredge, B.K. et al. 2013. Koda Kimble's Applied Therapeutics. (Chapter 57 : Parkinson Disease and Other Movement Disorders)
TABEL PENGKAJIAN OBAT
No
Nama Obat
Tinjauan
1.
Sohobion
Regimen dosis yang diresepkan
Dosis: 200 mg (Thiamine monositrate (Vitamin B1) 100 mg, Pyridoxine HCl (Vitamin B6) 100 mg, dan Cyanocobalamin (Vitamin B12) 5000 mcg)
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 1x1 tab
Regimen dosis berdasarkan literatur
Dosis: Thiamine monositrate (Vitamin B1) 100 mg, Pyridoxine HCl (Vitamin B6) 100 mg, dan Cyanocobalamin (Vitamin B12) 5000 mcg
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 1x1
Indikasi terapi
Untuk pencegahan dan pengobatan penyakit karena kekurangan vitamin b1, b6, b12 seperti beri beri, neuritis perifer dan neuralgia.
Tanggal dimulainya terapi
Durasi terapi
Efek samping obat
Pusing, sering buang air kecil, perubahan warna urin, tinja berwarna hitam, sembelit, diare, sakit perut, mual.
2.
Levosid (Levodopa benserazid)
Regimen dosis yang diresepkan
Dosis: Levodopa 100 mg dan Benserazide HCl 25 mg
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 3×2 tablet
Regimen dosis berdasarkan literatur
Dosis:
Rute:
Frekuensi pemberian:
Indikasi terapi
AntiParkinson.
Levodopa merupakan prekursor metabolisme dopamin yang membantu mengontrol gerakan.
Benserazide dapat mengurangi efek samping perifer seperti mual dan muntah
Tanggal dimulainya terapi
Durasi terapi
Efek samping obat
Gangguan saluran pencernaan, (misal: mual, muntah, anoreksia (gangguan makan), diare, rasa gangguan), Perdarahan saluran pencernaan pada pasien tukak lambung, Hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, gangguan irama jantung), Gangguan kejiwaan (misalnya kegembiraan ringan, kecemasan, agitasi (rasa kesal, atau gelisah), insomnia, kantuk, depresi, agresi, halusinasi, tidur secara tiba-tiba),Gerakan tak sadar yang abnormal, (misalnya diskinesia (gangguan medis gerakan tidak terkendali), dystonia (otot berkontrasi secara tidak terkendali), chorea).