PRAKTIKUM RHINITIS ALERGI FARMAKOTERAPI PENYAKIT GANGGUAN SISTEM SARAF,KULIT, DAN THT
Jenis kelamin : Wanita Usia : 26 tahun
Tanggal masuk: -
Pengumpulan data dan informasi
Keluhan utama
Sering mengalami gejala seperti bersin-bersin, hidung gatal dan berair, kadang-kadang tersumbat sejak 1 tahun yang lalu. Gejala tersebut muncul bila terpapar debu dan udara dingin.
Riwayat penyakit sekarang
Hipertensi
Riwayat penyakit keluarga
-
Riwayat sosial dan kebiasaan
-
Riwayat pengobatan
Amlodipin
Hasil pemeriksaan fisik
Parameter
Hasil
Nilai normal
Keterangan
Suhu tubuh
Denyut nadi
Laju nafas
Tinggi badan
Berat badan
Hasil pemeriksaan penunjang
Parameter
Hasil
Nilai normal
Keterangan
Pengobatan yang diterima
Nama obat
Potensi
Aturan pakai
Durasi terapi
Trifed
1 tab 3x sehari
Nasonex nasal
1 spray 3x sehari
Identifikasi masalah
Lakukan penilaian terhadap ketepatan, efektivitas, dan keamanan pengobatan dan kaitkan dengan kondisi pasien saat ini. Anda juga dapat menilai kepatuhan pasien jika dibutuhkan. Berdasarkan penilaian tersebut, identifikasilah masalah terkait pengobatan yang terjadi. Anda dapat menggunakan klasifikasi DRP menurut PCNE pada Lampiran 3 sebagai panduan identifikasi masalah.
Tidak ada pengukuran tekanan darah.
Dosis Nasonex spray tidak sesuai dengan literatur.
Rencana penyelesaian masalah
Tuliskan tujuan terapi kondisi yang diderita pasien, serta lakukan perencanaan penyelesaian masalah terkait obat, parameter monitoring terapi, dan edukasi pasien.
Tujuan terapi [nama penyakit/kondisi pasien]:
Minimalkan atau mencegah gejala RA
Meminimalkan atau menghindari efek samping pengobatan
Memberikan terapi ekonomis
Mempertahankan gaya hidup normal.
Rencana penyelesaian masalah terkait obat:
Sarankan pada dokter untuk melakukan pengukuran tekanan darah.
Sarankan pada dokter untuk mengubah regimen terapi sesuai literatur yaitu satu kali sehari 2x spray. (100 mcg/hari).
Rencana monitoring terapi:
Monitoring tekanan darah pasien.
Rencana edukasi pasien:
Hindari pencetus terjadinya rhinitis (debu dan udara dingin).
Cara pemakaian intranasal: sebelum menggunakan obat, bersihkan hidung dari lendir terlebih dahulu. Lakukan dengan menekan satu sisi hidung sebelah kanan, sambal mengeluarkan nafas dari lubang hidung sebelah kiri. Sebelum menggunakan obat tetes hidung, kocok obat perlahan beberapa kali. Jaga kepala tetap tegak dan Tarik nafas secara perlahan. Tutup salah satu hidung yang tidak diberi obat.
Banyak mengonsumsi air putih hangat.
Referensi:
Pharmacotherapy Handbook, 9th Ed-824-831
Brian K. Alldredge, Robin L. Corelli, Michael E. Ernst, B. Joseph Guglielmo, Pamala A. Jacobson, Wayne A. Kradjan, Bradley R. Williams (editors) - Koda-Kimble and Young’s applied -661-685
TABEL PENGKAJIAN OBAT
No
Nama Obat
Tinjauan
1.
Trifed (Triprolidine HCl 2.5 mg + Pseudoephedrine HCl 60 mg)
Regimen dosis yang diresepkan
Dosis: (Triprolidine HCl 2.5 mg + Pseudoephedrine HCl 60 mg)
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 3x1
Regimen dosis berdasarkan literatur
Dosis: Triprolidine HCl 2.5 mg tiap 4-6 jam, tidak boleh leboih dari 10 mg dalam 24 jam. Pseudoephedrine HCl 60 mg tiap 4-6 jam
Rute: oral
Frekuensi pemberian: 3x1
Indikasi terapi
Rhinitis alergi
Tanggal dimulainya terapi
-
Durasi terapi
< 7 hari
Efek samping obat
Mengantuk, mulut kering, anorexia, mual, muntah, sakit kepala, takikardia
2., dst
Nasonex nasal spray
Regimen dosis yang diresepkan
Dosis: per-dosis spray mengandung Mometasone furoate 50 mcg
Rute:
Frekuensi pemberian: 3x sehari, 1 spray
Regimen dosis berdasarkan literatur
Dosis: 100 mcg (2 sprays) pada tiap lubang hidung, sekali sehari (max 200 mcg per hari)
Rute:
Frekuensi pemberian: 1x1
Indikasi terapi
Rhinitis alergi
Tanggal dimulainya terapi
-
Durasi terapi
-
Efek samping obat
Sakit kepala, faringitis, batuk, dismenorea