-->
Skip to main content

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOLOGI SEROLOGI OBJEK 4 PEMERIKSAAN GOL. DARAH ABO

 LABORATORIUM IMUNOLOGI SEROLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 
2021
OBJEK 4
PEMERIKSAAN GOL. DARAH ABO
Tujuan
Mahasiswa mampu mengidentifikasi reaksi aglutinasi pada darah golongan ABO
Teori Dasar
Dalam transfusi darah, penetapan golongan darah merupakan persyaratan yang mutlak di samping persyaratan lainnya. Ketidaksesuaian golongan darah donor dengan golongan darah resipien akan mengakibatkan reaksi-reaksi alergi dan yang paling fatal adalah syok anafilaktik. Ada beberapa sistim penggolongan darah, namun yang terpenting untuk tujuanklinis adalah sistim penggolongan darah ABO dan Rhesus. Menurut sistim penggolongan darah A B O, darah dibagi 4 golongan, yakni golongan A, B, AB dan O; untuk penetapan golongan darah tersebut digunakan reagen yang disebut antisera. Kit Antisera untuk reagen penentuan golongan darah umumnya dibuat dari serum darah manusia yang memiliki titer tinggi, walaupun dewasa ini telah diketahui bahwa antisera tersebut juga dapat diisolasi dari jenis tumbuh-tumbuhan tertentu, seperti dari biji Dolichos biflorus dan dari hewan yang diimunisasi(1).
 Antibodi dalam antiserum mengikat agen menular atau antigen. Sistem kekebalan tubuh kemudian mengakui agen-agen asing terikat antibodi dan memicu respon imun yang lebih kuat. Penggunaan antiserum sangat efektif melawan patogen yang mampu menghindari sistem kekebalan tubuh dalam keadaan tidak distimulasi, tetapi yang tidak cukup kuat untuk menghindari sistem kekebalan tubuh dirangsang.Keberadaan antibodi kepada agen karena itu tergantung pada “korban beruntung” awal yang sistem kekebalan tubuh secara kebetulan menemukan counteragent ke patogen, atau “spesies inang” yang membawa virus tetapi tidak menderita dari efek nya. Saham lebih lanjut dari antiserum kemudian dapat dihasilkan dari donor awal atau dari organisme donor yang diinokulasi dengan patogen dan disembuhkan oleh beberapa saham yang sudah ada sebelumnya antiserum.(1).
Menurut Crowther dikutip dalam penelitian Temaja, 2010, Teknik serologi merupakan salah satu cara deteksi dan identifikasi suatu patogen dalam suatu inang, yang memanfaatkan reaksi spesifik antara antigen dan antiserum. Metode ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dan aplikasinya dalam analisa patogen (2).
Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan sampel pada proses pembuatan antisera yaitu : waktu dan suhu penyimpanan sampel, serta cara penanganan sampel(1).
 kit mengikat agen menular atau antigen. Sistem kekebalan tubuh kemudian mengakui agen-agen asing terikat antibodi dan memicu respon imun yang lebih kuat. Penggunaan kit sangat efektif melawan patogen yang mampu menghindari sistem kekebalan tubuh dalam keadaan tidak distimulasi, tetapi yang tidak cukup kuat untuk menghindari sistem kekebalan tubuh dirangsang. Keberadaan antibodi kepada agen karena itu tergantung pada korban beruntung awal yang sistem kekebalan tubuh secara kebetulan menemukan counteragent ke patogen, atau “spesies inang” yang membawa virus tetapi tidak menderita dari efek nya. Saham lebih lanjut dari antiserum kemudian dapat dihasilkan dari donor awal atau dari organisme donor yang diinokulasi dengan patogen dan disembuhkan oleh beberapa saham yang sudah ada sebelumnya antiserum.(1).
Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan sampel pada proses pembuatan kit yaitu : waktu dan suhu penyimpanan sampel, serta cara penanganan sampel(1).
sample darah merupakan plasma darah dengan fibrinogen yang telah dipisahkan. sample darah mengandung semua protein yang tidak digunakan mekanisme pembekuan darah. sample darah mengandung semua elektrolit, anti- bodi, antigen, hormon dan substansi eksogen (misalnya obat dan mikroorganisme). sample darah terdiri dari tiga jenis berdasarkan komponen yang terkandung di dalamnya yaitu serum albumin, serum globulin dan serum lipoprotein. Serum adalah bagian dari plasma darah yaitu pada protein. Protein memiliki molekul yang cukup besar.  (3).
kit terdapat di dalam serum karena antibodi golongan darah merupakan protein globulin yang ber-tanggung jawab sebagai komponen kekebalan tubuh alamiah(3).
sample darah tidak memiliki faktor pembekuan karena diperoleh dari darah yang dibiarkan membeku. sample darah harus segera dipisahkan dari bahan bekuan darah dalam sampel atau paling lambat 2 jam setelah pengambilan darah untuk menghindari perubahan-perubahan dari zat yang terlarut didalamnya (termasuk protein) oleh pengaruh hemolisis sample darah. Sampel sample darah harus segera disimpan dalam lemari es suhu 4°C, serta selama proses penyimpanan sample darah dimasukan dalam tabung kering dan bersih serta ditutup rapat menggunakan parafin atau menggunakan wadah tertutup supaya stabilitas sampel sample darah tidak berubah terutama struktur protein yang ada dalam sampel, penyimpanan sample darah suhu -20°C dapat menyebabkan sample darah membeku dan siklus beku cair dapat menyebabkan terjadinya kerusakan struktur protein dalam sample darah, sample darah yang beku harus dicairkan dan diletakkan dalam suhu ruang selama 1 jam, penyimpanan pada suhu ruang (15- 25°C) harus segera dilakukan pemeriksaan, agar kandungan sample darah termasuk jumlah antbodi tidak berubah akibat terdeteksinya perubahan konsentrasi protein dan mengubah proporsi protein menjadi lebih rendah selama penyimpanan(1). Antibodi dalam antiserum mengikat agen menular atau antigen. Sistem kekebalan tubuh kemudian mengakui agen-agen asing terikat antibodi dan memicu respon imun yang lebih kuat. Penggunaan antiserum sangat efektif melawan patogen yang mampu menghindari sistem kekebalan tubuh dalam keadaan tidak distimulasi, tetapi yang tidak cukup kuat untuk menghindari sistem kekebalan tubuh dirangsang.Keberadaan antibodi kepada agen karena itu tergantung pada “korban beruntung” awal yang sistem kekebalan tubuh secara kebetulan menemukan counteragent ke patogen, atau “spesies inang” yang membawa virus tetapi tidak menderita dari efek nya. Saham lebih lanjut dari antiserum kemudian dapat dihasilkan dari donor awal atau dari organisme donor yang diinokulasi dengan patogen dan disembuhkan oleh beberapa saham yang sudah ada sebelumnya antiserum(3). 
Pengemasan buruk dan pajanan pada panas dan kelembapan saat dipindahkan dan/atau disimpan dengan tidak tepat, dapat juga merusak kit(4). 
Kit Antisera untuk reagen penentuan golongan darah umumnya dibuat dari serum darah manusia yang memiliki titer tinggi, walaupun dewasa ini telah diketahui bahwa antisera tersebut juga dapat diisolasi dari jenis tumbuh-tumbuhan tertentu, seperti dari biji Dolichos biflorus dan dari hewan yang diimunisasi. Grade aglutinasi yang dihasilkan oleh serum berbeda dengan reagen anti-sera, karena di dalam serum tidak hanya berisi antibodi tetapi ada komponen yang .Dalam sel darah manusia terdapat aglutinogen yang jika ditetesi dengan anti- sera akan menghasilkan penggumpalan, hal ini terjadi karena di dalam anti-sera terdapat aglutinin spesifik yang sifatnya menggumpalkan ain yang akan mengganggu terjadinya reaksi(5). 

 Prosedur Kerja
Alat
Pipet tetes, objek glas, tusuk gigi, lanset, kapas, dan kaca pembesar.
Bahan
Alkohol 70% (antiseptic), kit golongan darah ABO (Anti A, Anti B dan Anti AB), darah kapiler atau darah vena. 
Prosedur
1. Bersihkan jari manis bahagian kiri dengan kapas yang telah dibasahi
dengan alcohol.
2. Tusuk dengan lanset dengan satu kali tusukan, tetesan pertama dibuang,
dan tetesan selanjutnya diteteskan pada 3 buah objek glas, masing-
masing satu tetes.
3. Teteskan diatas tetesan darah pada objek glas pertama kit Anti A, objek
glas kedua kit Anti B dan objek glas ketiga kit Anti AB.
4. Aduk dengan tusuk gigi dengan cara melingkar, amati reaksi aglutinasi
yang terjadi.


V.Hasil dan Pembahasan
A. Hasil




Pembahasan


Darah terdiri dari dua komponen yaitu padat dan cair, komponen cairdalam darah disebut plasma darah sedangkan komponen padat dalamdarah disebut sel darah. Sel darah sendiri mengandung eritrosit, leukositdan trombosit. Dalam plasma darah dijumpai senyawa kimia yang disebutdengan aglutinin. Aglutinin disebut juga antibodi yaitu senyawa kimiayang berperan dalam menjalankan fungsi sistem kekebalan tubuh.Aglutinin berupa sekumpulan senyawa yang terbentuk di dalam darahakibat infeksi bakteri yang dapat menyebabkan penggumpalan bersama bakteri itu. Sedangkan dalam sel darah merah terdapat senyawa yangdisebut aglutinogen. Aglutinogen disebut juga antigen. Antigen sendiridiartikan sebagai senyawa kimia yang dapat merangsang aktifnya sistemkekebalan tubuh. Dalam kehidupan kita antigen bisa diartikan sebagai
senyawa kimia yang dapat menyebabkan penyakit. Antigen ada 2 macamyaitu antigen A dan antigen B (Prawiroharto, 1995).
3.2.2 Golongan Darah Manusia
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaanmembran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merahtersebut.Golongan darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alelaganda. Golongan darah seseorang dapat mempunyai arti penting dalamkehidupan. Sistem penggolongan yang umum dikenal dalam istilah A, B,O, tetapi pada tahun 1990 dan 1901, Dr Landsteiner menemukan antigen(aglutinogen) yang terdapat di dalam sel darah merah dan jugamenemukan antibodi (aglutinin) yang terdapat di dalam plasma darah.Atas dasar macam antigen yang ditemukan tersebut (Prawiroharto, 1995).Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolonganABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarangdijumpai.Sebelum lahir, molekul protein yang ditentukan secara genetik disebutantigen, antigen ini muncul dipermukaan membran sel darah merah.Antigen ini, tipe A dan tipe B bereaksi dengan antibodi pasangannya, yangmulai terlihat sekitar 2 sampai 8 bulan setelah lahir.
Karena reaksi antigen-antibodi menyebabkan aglutinasi ( penggumpalan) sel darah merah, maka antigen disebutaglutinogen dan antibodi pasangannya disebut agglutinin.2.
Seseorang mungkin saja tidak mewarisi tipe A dan tipe B atauhanya mewarisi salah satunya, atau bahkan keduanya sekaligus.
-Klasifikasi golongan darah ABO ditentukan berdasarkan ada tidaknyaaglutinogen (antigen tipe A dan tipe B )
 yang ditemukan pada permukaaneritrosit dan aglutinin (antibodi) anti-A dan anti-B, yang ditemukan dalam plasma. (Campbell, N.A.; Reece, J.B.; Urry, L.A.; Cain, M.L.;Wasserman, S.A.; Minorsky, P.V.; Jackson, R.B. 2008)1.
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merahdengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkanantibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga,orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerimadarah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.2.
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antiboditerhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengangolongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orangdengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif3.
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merahdengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadapantigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB- positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darahABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengangolongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.4.
 
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpaantigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapatmendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABOapapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengangolongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesamaO-negatif 
Penggolongan darah penting dilakukan sebelum transfusi darah karena pencampuran golongan darah yang tidak cocok menyebabkan aglutinasidan destruksi sel darah merah (Samsuri, 2004).
3.2.3 Pewarisan Golongan Darah
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, golongan darah diturunkan olehgen ayah dan ibu. Kemungkinan golongan darah anak dapat dipredeksimelalui cara persilangan.Struktur genotip golongan darah (Istamar dkk, 2004)
Berikut dominansi gen nya:

A =
I  A  I  A ( Dominan )
I  A   I  O ( Pembawa )

B =
I  B  I  B ( Dominan )
I  B  I  O ( Pembawa )

AB =
I  A  I  B ( Pembawa )

O =
I  O  I  O ( Pembawa )



VI. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatasi maka dapat disimpulkan :
1. Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.
2. Menentukan golongan darah ABO dapat digunakan carian Anti A, AB dan B.
3. Bagi yang bar-antigen negatif berarti ia kekurangan faktor protein dalam sel daerahnya. Sedangkan yang bar-Antigen positif memiliki protein yang cukup.







DAFTAR PUSTAKA
1. Jiwintarum Y, Pauzi I. Pengaruh Waktu Penyimpanan Antisera Terhadap Daya Aglutinasi Metode Slide. 2019;2456. 
2. Temaja et al. PRODUKSI ANTISERUM DAN KAJIAN SEROLOGI CHRYSANTHEMUM B CARLAVIRUS ( CVB ). 2010;10(1):80–8. 
3. Rahman I, Darmawati S, Kartika AI, Semarang UM, Semarang UM. PENENTUAN GOLONGAN DARAH SISTEM ABO DENGAN SERUM. 2019;17(1):77–85. 
4. WHO. Deteksi antigen dalam diagnosis infeksi SARS-CoV-2 menggunakan imunoasai cepat. 2020;(September). 
5. Mariko R, Alkamar A, Putra AE. Uji Diagnostik Pemeriksaan Antigen Nonstruktural 1 untuk Deteksi Dini Infeksi Virus Dengue pada Anak. 2014;16(2):121–7. 


LAMPIRAN

Buka Komentar
Tutup Komentar