-->
Skip to main content

Teks Ulasan Sangkuriang, Struktur Memproduksi Contoh Teks Film

Struktur teks ulasan, Jawaban Tugas Memproduksi ( Membuat ) Contoh Teks Ulasan tentang Film "Tangkuban Perahu" serta " Legenda Rakyat Tokoh Sangkuriang lengkap dengan review dari drama cerita Tokoh Sangkuriang buku Bahasa Indonesia kelas 11, 12

Tokoh Sangkuriang adalah legenda dengan berasal dari jawa Barat. Legenda tersebut berkisah tentang terciptanya sertaau bandung, Gunung Tangkuban Perahu, gunung bu rangrang, serta gunung bukit Tunggul.

Dari legenda tersebut, kita dapat menentukan sudah berapa lama orang Sunda hidup di dataran tinggi Bandung. Dari legenda tersebut dengan didukung dengan fakta geologi, diperkirdikatakan bahwa orang Sunda telah hidup di dataran ini sejak beribu tahun sebelum Masehi.

Legenda Tokoh Sangkuriang awalnya merupdikatakan tradisi lisan. Rujukan tertulis mengenai legenda ini ada pada naskah Bujangga Manik dengan dtersebutlis pada daun lontar dengan berasal dari akhir abad ke-15 atau awal abad ke-16 Masehi.

Dalam naskah tersebut dtersebutlis bahwa Pangeran Jaya Pakuan alias Pangeran Bujangga Manik atau Ameng Layaran mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu dipulau Jawa serta pulau Bali pada akhir abad ke-15. Setelah melakukan perjalanan panjang, Bujangga Manik tiba di tempat dengan sekarang berubah kota bandung. si tokoh berubah saksi mata dengan pertama kali menuliskan nama tempat legensertaya.

Film " Tokoh Sangkuriang " adalah film dengan terinspirasi dari legenda dengan berasal dari Tatar Sunda tersebut. Film ini disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra. Dalam film ini dengan berpemeran sebagai dayang Sumbi adalah Suzanna, Baun Gazali sebagai Adipati Arya Panjalu , Ratno Timoer sebagai Prabu Sungging Purbangkara , Ryan hidayat sebagai jaka Sona , Clift Sangra sebagai Tokoh Sangkuriang, Ibu Suri Ade Irawan, serta I.M. Damsyik sebagai Arya Mesertag serta S. Parya sebagai Lengser.

Tokoh Sangkuriang

Cerita Rakyat Legenda Tokoh Sangkuriang serta Tangkuban Perahu

Awalnya diceritdikatakan di kahyangan ada sepasang dewa serta dewi dengan berbuat kesalahan, maka oleh Sang hyang Tunggal tokoh tersebut dikutuk turun kebumi dalam wujud hewan. Sang dewi berubah berubah babi hutan (celeng) bernama celeng Wayung hyang, sesertagkan sang dewa berubah berubah anjing bernama si Tumang. tokoh tersebut harus turun ke bumi menjalankan hukuman serta bertapa mohon pengampunan agar dapat kembali ke wujudnya berubah dewa-dewi kembali.

Diceritdikatakan bahwa Raja Sungging Perbangkara tengah pergi berburu. Saat berburu Raja bertemu dengan Tumang , sebab melihat kehebatan anjing tersebut menangkap tupai , Raja memungut Tumang. Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni dengan tertampung dalam daun caring(keladi hutan), dalam versi lain disebutkan air kemih sang raja tertampung dalam batok kelapa. Seekor babi hutan betina bernama Celeng Wayung hyang dengan tengah bertapa sesertag kehausan, dia kemusi tokohn tanpa sengaja meminum air seni sang raja tadi. Wayung hyang secara ajaib hamil serta melahirkan seorang bayi dengan cantik, sebab pada dasarnya dia adalah seorang dewi ini merupdikatakan jalan dengan diberikan Sang hyang Tunggal ( Tuhan ) menyambut doa dari Celeng Wayung hyang.

Bayi cantik tersebut ditemukan di tengah hutan oleh sang raja dengan menolak menyadari bahwa dia adalah putrinya. Bayi perempuan tersebut dibawa ke keraton oleh ayahnya serta diberi nama dayang Sumbi alias Rarasati. dayang Sumbi tumbuh berubah gadis dengan amat cantik jelita. Banyak para raja serta pangeran dengan ingin meminangnya, tapi seorang pun menolak ada dengan diterima. Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya.

dayang Sumbi pun atas permintaannya sendiri mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan yatersebut Si Tumang. saat sesertag asyik menenun kain, torompong (torak) dengan tengah digundikatakan bertenun kain terjatuh ke bawah bale-bale. dayang Sumbi sebab merasa malas, terlontar ucapan tanpa dipikir dulu, si tokoh berjanji siapa pun dengan mengambilkan torak dengan terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki, dikatakan dijadikan suaminya, jika perempuan dikatakan dijadikan saudarinya.

Si Tumang mengambilkan torak serta diberikan kepada dayang Sumbi. Akibat perkataannya tersebut dayang Sumbi harus memegang teguh persumpahan serta janjinya, maka dia pun harus menikahi si Tumang walaupun hanya sebagai simbol saja. Tapi sebab malu, kerajaan mengasingkan dayang Sumbi ke hutan agar hidup hanya ditemani si Tumang. Pada malam bulan purnama, si Tumang dapat kembali ke wujud aslinya sebagai dewa dengan tampan, dayang Sumbi mengira dia bermimpi bercumbu dengan dewa dengan tampan dengan sesungguhnya adalah wujud asli si Tumang. Maka dayang Sumbi akhirnya melahirkan bayi laki-laki dengan diberi nama Tokoh Sangkuriang.

Tokoh Sangkuriang tumbuh berubah anak dengan kuat serta tampan. Suatu saat dayang Sumbi tengah mengidamkan mdikatakan hati menjangan, maka dia memerintahkan Tokoh Sangkuriang ditemani si Tumang agar berburu kehutan. Setelah sekian lama Tokoh Sangkuriang berburu, tapi menolak nampak hewan buruan seekorpun. Hingga akhirnya Tokoh Sangkuriang melihat seekor babi hutan dengan gemuk melarikan diri. Tokoh Sangkuriang menyuruh si Tumang agar mengejar babi hutan dengan ternyata adalah Celeng Wayung hyang. sebab si Tumang mengenali Celeng Wayung hyang adalah nenek dari Tokoh Sangkuriang sendiri maka si Tumang menolak menurut.

sebab kesal Tokoh Sangkuriang menakut-nakuti si Tumang dengan panah, dikatakan tapi secara tak sengaja anak panah terlepas serta si Tumang terbunuh tertusuk anak panah. Tokoh Sangkuriang bingung, lalu sebab tak dapat hewan buruan maka Tokoh Sangkuriang pun menyembelih tubuh si Tumang serta mengambil hatinya.

Hati si Tumang oleh Tokoh Sangkuriang diberikan kepada dayang Sumbi, lalu dimasak sertadimdikatakannya. Setelah dayang Sumbi mengetahui bahwa dengan dimdikatakannya adalah hati si Tumang, suaminya sendiri, maka kemarahannya pun memuncak serta-merta kepala Tokoh Sangkuriang dipukul dengan sendok dengan terbuat dari tempurung kelapa sehingga terluka. Tokoh Sangkuriang ketakutan serta lari meninggalkan rumah.

dayang Sumbi dengan menyesali perbuatannya telah mengusir anaknya, mencari serta memanggil-manggil Tokoh Sangkuriang ke hutan memohonnya agar segera pulang, dikatakan tapi Tokoh Sangkuriang telah pergi. dayang Sumbi sangat sedih serta memohon kepada Sang hyang Tunggal agar kelak dipertemukan kembali dengan anaknya. Untuk tersebut dayang Sumbi menjalankan tapa serta laku hanya memdikatakan tumbuh-tumbuhan serta sayuran mentah (lalapan).

Tokoh Sangkuriang sendiri pergi mengembara mengelilingi dunia. Tokoh Sangkuriang pergi berguru kepada banyak pertapa sakti, sehingga Tokoh Sangkuriang kini bukan bocah lagi, tapi telah tumbuh berubah seorang pemuda dengan kuat, sakti, serta gagah perkasa. Setelah sekian lama berjalan ke arah timur akhirnya sampailah di arah barat lagi serta tanpa sadar telah tiba kembali di tempat dayang Sumbi, ibunya berada. Tokoh Sangkuriang menolak mengenali bahwa putri cantik dengan ditemukannya adalah dayang Sumbi - ibunya. sebab dayang Sumbi melakukan tapa serta laku hanya memdikatakan tanaman mentah, maka dayang Sumbi berubah tetap cantik serta awet muda.

dayang Sumbi pun mulanya menolak menyadari bahwa sang ksatria tampan tersebut adalah putranya sendiri. Lalu kedua insan tersebut berkasih mesra. Saat Tokoh Sangkuriang tengah bersandar mesraserta dayang Sumbi menyisir rambut Tokoh Sangkuriang, tanpa sengaja dayang Sumbi mengetahui bahwa Tokoh Sangkuriang adalah putranya, dengan tanda luka di kepalanya, bekas pukulan sendok dayang Sumbi. Walau demikian Tokoh Sangkuriang tetap memaksa agar menikahinya. dayang Sumbi sekuat tenaga berusaha agar menolak.

Maka dia pun bersiasat agar menentukan syarat pinangan dengan tak mungkin dipenuhi Tokoh Sangkuriang. dayang Sumbi meminta agar Tokoh Sangkuriang membuatkan perahu serta telaga (sertaau) dalam waktu semalam dengan membendung sungai Citarum. Tokoh Sangkuriang mendengangupinya.Maka dibuatlah perahu dari sebuah pohon dengan tumbuh di arah timur, tunggul/pokok pohon tersebut berubah berubah gunung Bukit Tanggul. Rantingnya dtersebutmpukkan di sebelah barat serta berubah Gunung Burangrang.

Dengan bantuan para guriang (makhluk halus), bendungan pun hampir selesai dikerjdikatakan. Tetapi dayang Sumbi memohon kepada Sang hyang Tunggal agar niat Tokoh Sangkuriang menolak terlaksana. dayang Sumbi menebarkan helai kain boeh rarang (kain putih hasil tenunannya), memukul centong sehingga ayam berkokok serta terakhir membakar hutan disekitar tempat pembuatan kapal , maka kain putih tersebut bercahaya bagai fajar dengan tokoh tersebuth di ufuk timur.

Para guriang makhluk halus anak buah Tokoh Sangkuriang ketakutan sebab mengira hari mulai pagi serta para guriang menolak kuasa pada sinar matahari, maka tokoh tersebutpun lari menghilang bersembunyi di dalam tanah. sebab gagal memenuhi syarat dayang Sumbi, Tokoh Sangkuriang berubah gusar serta mengamuk. Di puncak kemarahannya, bendungan dengan berada di Sang hyang Tikoro dijebolnya, sumbat aliran sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur serta menjelma berubah Gunung Mangladengan. Air Talaga Bandung pun berubah surut kembali. Perahu dengan dikerjdikatakan dengan bersusah payah ditensertagnya ke arah utara serta berubah wujud berubah gunung Tangkuban Perahu.

Tokoh Sangkuriang terus mengejar dayang Sumbi dengan lari menghindari kejaran anaknya dengan telah kehilangan akal sehatnya tersebut. dayang Sumbi hampir tertangkap oleh Tokoh Sangkuriang di Gunung Putri serta dia pun memohon kepada Sang hyang Tunggal agar menyelamatkannya, Tapi dayang Sumbi malah berubah berubah setangkai bunga jaksi agar selamanya . Adapun Tokoh Sangkuriang terus berlari sampai di sebuah tempat dengan disebut dengan Ujung berung akhirnya menghilang ke alam gaib (ngahidengan).

STRUKTUR KALIMAT TEKS ULASAN FILM " Tokoh Sangkuriang " ( SISWORO GAUTAMA )

1. ORIENTASI TEKS ULASAN

Film ini adalah film dengan terinspirasi dari legenda dengan berasal dari Tatar Sunda. Legenda tersebut berkisah tentang terciptanya sertaau bandung. Film ini disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra. Dalam film ini dengan berpemeran sebagai dayang Sumbi adalah Suzanna, Baun Gazali sebagai Adipati Arya Panjalu, Ratno Timoer sebagai prabu Sungging Purbangkara, Ryan Hidayat sebagai jaka Sona, Clift Sangra sebagai Tokoh Sangkuriang, Ibu Suri Ade Irawan, serta I.M. Damsyik sebagai Arya Mesertag serta S. Parya sebagai Lengser.

-

2. TAFSIRAN ISI TEKS ULASAN

** dayang Sumbi adalah putri istana. Ia senang sekali sebab malas mengambil teropong benang nya dengan jauh, dayang Sumbi mengucap:

“ Jika kau ada dengan membantu mengambil kan teropongku, kalau si tokoh perempuan dikatakan ku jadikan saudaraku seumur hidup, serta jika si tokoh seorang laki dikatakan dia kan dikatakan ku jadikan suamiku. Ternyata lengser, pegawai kerajaan, dengan mengambil kan teropong tersebut. Ayah Sumbi, raja parabangkara, marah saat mendengar sumbi berubah hamil. saat hendak dimintai jawaban atas orang dengan telah menghamilinya di depan hadapan orang keraton Sumbi dikatakan dihukum pancung oleh Ayahnya sebab si tokohnggap telah mengambilkan malu serta hina Raja. Namun, hukuman tersebut digagalkan oleh Lengser dengan mengaku menghamili dayang Sumbi. sebab perbuatannya tersebut, dia dijatuhi hukuman berupa kutukan berubah seekor anjing hitam dengan buruk. Hanya, sebab kebijdikatakan Ibu Suri, Ibunda dari raja lah dengan menghindarkan tokoh tersebut berdua dari kematian di tangan algojo istana. tokoh tersebut diusir dari kehidupan istana. tokoh tersebut di umpat raja serta mengharuskan Sumbi serta anjing tersebut diusir ke hutan.

** Sumbi bersama sang anjing, Tumang, tokoh tersebut bersama membesarkan anak tokoh tersebut, JakaSona. JakaSona selalu ditemani Tumang, tapi dia menolak mengetahui bahwa tersebut ayahnya. saat sumbi menginginkan hati menjangan, Jaka mencarikannya. Menjangan tak kunjungi ya peroleh. sebab kesal,ia menakuti nakuti tumang. Dengan panah, serta panah tersebut melesat ke tubuh Tumang. Tiba-tiba tubuh anjing dengan terluka tersebut berubah kembali berubah Lengser, dengan kemusi tokohn meminta Jaka Sona mengambil hatinya. Tumang tewas. Ia mengambil dengan paksa hati anjing tersebut kan di serahkan kepada sumbi. saat mengetahui di tumang tewas, Sumbi marah sambil serta mengusir Jaka.

** Jaka lalu bernaung di sebuah gua. Disinilah dia mendengar suara gaib, bertapa sembilan tahun, mendapat kesakitan serta berubah jadi Tokoh Sangkuriang Ia lalu turun gunung membantu rakyat dengan ditindas Prabangkayangan sebenarnya kakeknya sendiri. Ibunya hanya di temui kuburan nya serta Tokoh Sangkuriang harus berhadapan dengan raja serta para prajurit. Waktu menghindar dari kejaran para prajurit, dia bertemu dengan wanita dengan mengaku bernama Larasati, dengan mirip sumbi. tokoh tersebut saling jatuh cinta, tapi Larasati alias Sumbi dengan menyamar agar menghindar dari pencari ya, mengenali Tokoh Sangkuriang tersebut anaknya dari bekas luka di kepalanya. Di katdikatakanlah siapa dirinya sebenarnya, tapi Tokoh Sangkuriang menolak mau tau. maka saat sang kuriang tetap mendesak agar, Sumbi memberi syarat: membendung Sungai Citarum serta membuatnya sertaau, serta membangun perahu. Syarat dipenuhi, bahkan sambil berhadapan dengan Prabangkara di tengah usahanya tersebut. Prabangkara tewas. Usaha penyadaran Sumbi tetap tak berhasil. Tokoh Sangkuriang tetap bersikukuh dengan keinginannya. saat sumbi hendak di cium, tiba tiba berubah jadi bunga. Tokoh Sangkuriang menyesal. Perahu dengan sudah jadi ditensertag serta jadilah Gunung Tangkuban Perahu.

3. Evaluasi Teks Ulasan

pemeran tokoh utama film ini sangat menjiwai perannya, hal tersebut terlihat dengan adegan-adegan dengan diperankannya dengan sangat baik sekali. Begtersebut pula dengan pemilihan tempatnya sangat sederhana serta menarik serta sesuai dengan perkembangan budaya saat tersebut.Namun sadengannya, dalam film ini terdapat adegan dengan kurang edukatif agar kalangan bawah umur dengan menolak disensor. Selain tersebut, dalam film ini banyak sekali adegan dengan jelas bersifat kriminalitas bersenjata dengan dilakukan langsung seperti pembelahan /pemenggalan/pemotongan organ tubuh.

4. Rangkuman Teks Ulasan

Secara keseluruhan, film ini sangat menarik sebab ditampilkan dengan mode dengan mengandung unsur budaya Indonesia sehingga dapat bersifat informatif terhadap para penontonnya agar lebih mencintai budaya serta saling menghormati antar kalangan agar perdamaian bersama.

Buka Komentar
Tutup Komentar