-->
Skip to main content

TUGAS 3 MENGURAIKAN PERISTIWA PADA CERPEN PAING Jawaban Halaman

Jawaban Halaman TUGAS 3 MENGURAIKAN PERISTIWA PADA CERPEN PAING bahasa Indonesia kelas 11 xi

TUGAS 3 MENGURAIKAN PERISTIWA PADA CERPEN PAING Jawaban Hal Halaman  bahasa Indonesia kelas 11 xi

Hi.. Hari ini admin posting kegiatan 2 tugas 3 mengurai peristiwa pada cerpen paing. Buku dia k13. Kelas 11.

Mengurai Peristiwa pada Cerpen Adalah mengubah suatu cerpen ke dalam bentuk lain yaitu berupa dialog, bagan, dan/atau ringkasan. Dialog merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dalam sebuah cerpen. Bagan atau struktur TUGAS 3 MENGURAIKAN PERISTIWA PADA CERPEN PAING Jawaban Hal Halaman bahasa Indonesia kelas 11 xi cerpen merupakan bagian-bagian TUGAS 3 MENGURAIKAN PERISTIWA PADA CERPEN PAING Jawaban Hal Halaman bahasa Indonesia kelas 11 xi cerpen yaitu terdiri dari abstrak^orientasi^komplikasi^evaluasi^resolusi^koda. Sedangkan ringkasan adalah bentukringkas dari cerpen yaitu masih memperlihatkan sosok dasar dari aslinya. Inti tidak meninggalkan urutan dasar yaitu melandasinya. bersama kata lain memangkas hal-hal yaitu lebih kecil yaitu meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak jelas. Lengkap daripada brainly kan.. Read more

1 . Lengkapi dialog pada cerpen " Paing "

Cara Mengubah Cerpen ke Dialog

1. Mengubah cara penulisan. Alinea atau

paragraf paragraf dalam cerpen di ubah

kedalam bentuk percakapan atau dialog.

2. Percakapan dalam kalimat langsung

dalam cerpen di ubah menjadi dialog

bersama menggunakan tanda titik dua

(:),kemudian diikuti dialog.

3. Keterangan yaitu bersifat informatif dan

naratif di dalam cerpen di buat menjadi.

keterangan penyerta pelaku dalam dialog.

Keterangan tersebut di tulis di luar dialog

bersama ciri tanda kurung ( . . .).

Tahun demi tahun ditempuh dia bersama penuh kesadaran meningkatkan diri, tidak baik terus menerus di rumah orang, lebih-lebih setelah istri dia mengaku sedang hamil lagi. Ia menghadap majikannya, ia memutuskan untuk mandiri.

2 . A . Dialog Paing

Paing : Saya merasa kita sudah harus hidup

mandiri. Sudah cukup lama kita

tinggal bersama majikan di bengkel

mebel.

Istri. : Saya juga sudah merasa gak enak,

Kang,terlalu lama ikut di rumah

majikanmu. Apa tidak sebaik dia kita

hidup mandiri?

Paing : Kamu tidak keberatan jika kita hidup

mandiri?

Istri. : Tidak, Kang. Justru saya

senang.

Paing : Baiklah. Nanti saya akan berbicara

bersama majikan.

Keesokan harinya

Istri. : Sudah jadi dibicarakan, Kang?

Paing : Sudah.

Istri. : Bagaimana tanggapan Beliau?Paing. : Agak keberatan, tapi saya sudah

meyakinkan beliau.

Istri. : Syukurlah.

Paing : Setelah kita keluar dari rumah

majikan, kita harus melirik usaha

apa yaitu bisa kita lakukan.

Istri. : Ya, Kang. Itu akan menjadikan kita

lebih merdeka.

Paing : Bagaimana jika kita gagal nanti?

Istri. : Kita harus tetap berusaha, Mas. Kita

percayakan kepada yaitu memberi

hidup. Jangan mudah putus asa.

Paing serta istri dia mulai melirik untuk jadi penjual buah-buahan setelah memutuskan untuk hidup mandiri.

Paing : Bu, bagaimana kalau kita jualan aja

untuk saat ini?

Istri : Tapi Kang, kita mau jualan apa?Paing. : Bagaimana kalau kita coba jualan

buah?

Istri. : Jualan buah Kang?

Paing : Iya Bu. Besok pagi saya akan pergi

kepasar untuk cari buah yaitu bisa

di jual.

Namun benar kata orang, cobaan selalu menimpa siapa saja. Di pasar jualan dia kena gusur. Ia termasuk pedagang kaki lima yaitu kena penertiban. Tubuh dia lemas, istri dia pun cemas.

Lalu esok dia lagi ia berjalan melewati rumah juragan bajaj. Tampak banyak bajaj baru. Sopir-sopir pada jongkok serta bergerombol menunggu. Mereka sudah siap narik sepagi ini tentu dia mereka butuh sarapan. Muncul sebuah gagasan dalam hati Paing. Lekas ia teliti sekitarnya, ternyata belum seorang pun berjualan di situ. Ia girang serta buru-buru pulang menemui istrinya.

Paing: Bu. Saya bawa kabar baik, bu.

Istri : Ada apa Kang, kok ngos-ngosan gitu

sih?

Paing: Begini Bu. Bagaimana kalau kita

berjualan makanan di dekat rumah

juragan bajaj? Di sana banyak supir

bajaj yaitu kelihatan dia lagi

kelaparan. Apalagi disana belum ada

yang berjualan.

Istri: Wah kesempatan bagus itu Kang.

Saya juga akan membantu.

Lalu berdua lari ke sana ke mari menyiapkan segala sesuatunya.

Sebelum matahari nongol ia berangkat serta siap melayani pembeli. Dugaan dia tak secuil pun meleset. Sopir-sopir berebut mengisi perutnya.Istri dia melahirkan anak dia yaitu ketiga, untuk sementara ia serahkan jualan pada orang lain untuk membantu istrinya.

Paing: Untuk sementara lapak saya.

serahkan ke seorang temanbu.

Istri: Tapi apa orang itu bisa di percaya?Paing:Yang saya tahu dia orang dia baik dan

bisa dipercaya.

Ketika Paing akan mulai jualan lagi terkejut bukan main. Tempat dia telah dikuasai oleh teman yaitu semula sangat dipercaya. Ia ingin berkelahi, tetapi buru- buru sadar, tidak bisa berkelahi. Ia jadi pecundang. Pukulan hebat menghantamnya. Ia roboh kesakitan.

Suatu hari istri Paing mendatangi rumah di pojok jalan itu, rumah tante pelatih senam. Sudah lama ia tidak pernah ke sana. Ya, sejak tante punya pembantu baru. la berusaha tetap tabah. Ia angkat wajah dia lalu pelan-pelan ia utarakan maksudnya. Dahi tante berkerenyit.

Istri: Begini Tante. Saya datang ke sini

ingin minta tolong sama Tante.

Tante: Minta tolong apa?

Istri: Saya ingin minta tolong sama tante.

Kalau-kalau tante punya teman atau

kenalan yaitu lagi butuh tenaga kerja,

saya ingin membantu Kang Paing

mencari pekerjaan apa saja yaitu bisa

dia kerjakan.

Tante: Sebentar, aku ingat-ingat dulu...

Siapa ya yaitu kemarin dulu... ah,

mau Paing jadi tukang kebun?

Istri: Nggak apa-apa Tante. Apalagi Kang

Paing dulu petani, pasti gampang

mengurus kebun!

Belum selesai tante meletakkan gagang telepon, seakan-akan ia sudah tahu semuanya. Bukan main girang hatinya. Ia tak tahan lagi berlama-lama di situ. Ia ingin cepat berlari menemui suaminya.

Istri: Kang,..kang.. Aku punya kabar baik,

Kang! Tadi saya dari rumah Tante

pelatih senam, kata dia dia punya

teman yaitu bisa bantu kita, gajinya

juga lumayan. Ada sekitar Sembilan

puluh ribu.

Paing: Sembilan puluh ribu? Memangnya

saya di suruh kerja apa?

Istri: Kata Tante sih teman dia butuh

tukang kebun, lagipula kan Akang

pernah jadi petani, jadi kalau jadi

tukang kebun nggak jadi

masalah.

Paing: Iya Bu. Saya akan coba bekerja di

sana.

Seumur hidup dia belum pernah Paing masuk rumah sebesar itu. Semua pekerjaan dapat diselesaikan bersama baik sehingga peragawati pemilik rumah memberi kepercayaan lebih kepada Paing. Tetapi rupa dia hal ini malah menerbitkan kecemburuan pembantu-pembantu yaitu tinggal sama-sama di situ. Setelah mengambil uang milik majikan dia di bank, di sebelah dia sopir dibakar cemburu serta marah.

Sopir: Kamu pasti seneng bisa dapat

kepercayan nyo dia buat ngambil

uang sebanyak itu?

Paing: Iyalah Mas. Tapi nggak juga sih, kan

ini uang bukan punya saya. Saya

ha dia memenuhi amanat nyonya

buat ambil uang ini di Bank.

Sopir: Aah. munafik lo, kamu pasti cuman

pura-pura poloskan. kalau nggak ada

yang lihat palingan uang dia kamu

ambil sebagian.

Paing: Maaf yah Mas. Walaupun saya ini

orang kecil saya nggak suka di

katain munafik. Kalau Mas berani

bilang begitu lagi saya nggak akan

segan-segan.

Ketika akhir bulan semua dikumpulkan, dari pembantu sampai sopir. Satu persatu dipanggil untuk menerima gaji. Ia yakin isi amplop itu jumlah dia pas seperti didengar istri dia di telepon rumah tante. Ia serahkan amplop itu pada istrinya. Anak-anak dia menghambur penuh kerinduan. Suka-cita membayang di wajah mereka.

B . Ringkasan Cerpen Paing

Selanjut dia menguraikan Peristiwa pada Cerpen ke bentuk ringkasan cerpen dimana mengubah suatu cerpen ke dalam bentuk seringkasan yaitu bentuk ringkas dari cerpen yaitu masih memperlihatkan sosok dasar dari aslinya. Inti tidak meninggalkan urutan dasar yaitu melandasinya. bersama kata lain memangkas hal-hal yaitu lebih kecil yaitu meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak jelas.

Paing

Tiba di Jakarta ia bekerja di bengkel mebel. Majikan dia sangat senang bersama kejujuran dia serta mengajari dia menabung di bank. Setelah 2 tahun ia sudah membawa anak serta istri dia ke jakarta. Istri dia bekerja di rumah majikan dia sebagai tukang cuci. Paing memutuskan untuk berhenti serta hidup mandiri. Ia berdagang buah di pasar tapi suatu hari ia terkena penertiban jalan. Ia tidakputus asa serta kemudian berjualan nasi uduk di dekat rumah Juragan Bajaj. Saat istri dia melahirkan, Paing menitipkan warung dia pada temannya. Tapi ternyata ia dikhianati karena saat ia kembali warung dia sudah berubah.

Paing memikirkan bagaimana nasib keluarganya. Lalu istri dia pergi ke rumah Tante untuk meminta bantuan serta Paing pun bekerja sebagai tukang kebun di jakarta Selatan. Istri dia mendengar bahwa gaji dia lumayan besar tapi Paing harus menetap di rumah majikannya. Kurang dari dua minggu kebun dia sudah indah, Paing lebih dipercaya oleh Tuannya.

Suatu hari, Tuan dia menyuruh Paing mengambil uang di Bank. Ia terpana melihat uang yaitu ia pegang. Setelah akhir bulan, ia menerima gajinya. Tapi, gaji dia tidak sebesar yaitu ia harapkan. Paing memutuskan berhenti bekerja serta ingin kembali berjualan di Pasar.

C . Bagan / Struktur Paing

Selanjut dia Mengurai Peristiwa pada Cerpen dimana mengubah suatu cerpen ke dalam bentuk lain yaitu berupa Bagan atau struktur TUGAS 3 MENGURAIKAN PERISTIWA PADA CERPEN PAING Jawaban Hal Halaman bahasa Indonesia kelas 11 xi cerpen yaitu merupakan bagian-bagian TUGAS 3 MENGURAIKAN PERISTIWA PADA CERPEN PAING Jawaban Hal Halaman bahasa Indonesia kelas 11 xi cerpen yaitu terdiri dari abstrak^orientasi^komplikasi^evaluasi^resolusi^koda.

1. Abstrak

Seorang lelaki yaitu bernama Paing yaitu menjadi buruh harian di Jakarta, dia adalah seorang yaitu rajin, jujur serta ulet. Belum dua tahun ia bekerja ia sudah mampu memboyong istri serta anaknya.

2.Orientasi

Setelah tahun demi tahun ia lalui di rumah majikan dia paing memutuskan untuk mandiri, terlebih lagi saat istri dia mengaku sedang hamil, paing akhir dia memutuskan untuk mencari pekerjaan baru serta menyewa rumah.

3. Komplikasi

Saat istri dia melahirkan, Paing mempercayakan dagangan dia kepada temannya. Namun ketika ia akan kembali berjualan lagi dia sangat terkejut karena tempat iya berjualan telah dikuasai oleh teman dia sendiri yaitu sangat ia percaya.

4. Evaluasi

bersama menggendong bayi dia yaitu masih merah sang istri pun membantu Paing mencari pekerjaan, tiba-tiba sang istri tertuju pada sebuah rumah di pojok jalan milik seorang pelatih senam yaitu memiliki banyak teman serta relasi.

5. Resolusi

Berkat usaha sang istri akhir dia Paing mendapat pekerjaan, ia bekerja menjadi seorang tukang kebun di rumah seorang peragawati.

6. Koda

Setelah menerima gaji pertama dia sebagai tukang kebun Paing berkata kepada istri dia bahwa ia ingin kembali ke pasar lagi, untuk berjualan.

Buka Komentar
Tutup Komentar