-->
Skip to main content

TUGAS 1 Memproduksi Teks Eksplanasi Banjir Bandang Jawaban Tugas 1 hal. 43

JAWABAN TUGAS 1 Halaman 43-44 MEMPRODUKSI TEKS EKSPLANASI BANJIR BANDANG hal. bahasa Indonesia kelas 11 xi

JAWABAN TUGAS 1 MEMPRODUKSI TEKS EKSPLANASI BANJIR BANDANG hal. Halaman 43-44  bahasa Indonesia kelas 11 xi

Produksi adalah proses mengeluarkan hasil ataupun ada terkait dihasilkan. Memproduksi teks

eksplanasi adalah membuat ataupun menghasilkan teks eksplanasi. Teks eksplanasi adalah teks terkait berisi tentang proses mengapa serta bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, serta lainnya bisa terjadi. Suatu peristiwa baik peristiwa alam maupun sosial terkait terjadi disekitar kita, selalu mempunyai hubungan sebab akibat serta proses.

Langkah-langkah Memproduksi Teks Eksplanasi

Secara umum langkah-langkah menyusun teks eksplanasi terdiri dari menentukan tema, menentukan tujuan, mengumpulkan data, mengembangkan kerangka, serta menyunting teks. Berikut langkah-langkah terkait dapat dilakukan dalam memproduksi teks eksplanasi.

a. Menentukan tema/topik

Topik teks eksplanasi mempunyai sifat sebagai berikut.

Faktual, artinya sesuatu terkait benar-benar terjadi serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Analisis ataupun penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta.

b. Menentukan tujuan teks eksplanasi

Tujuan akan memberikan penjelasan serta pemahaman kepada pembaca.

c. Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data ataupun bahan terkait diperlukan dalam penulisan teks eksplanasi data ataupun bahan sesuai dengan topik terkait dipilih dapat diperoleh dari buku, majalah, internet, surat kabar, serta wawancara langsung.

d. Membuat kerangka teks eksplanasi

Sebelum pembuatan teks eksplanasi, terlebih dahulu buatlah kerangkanya secara lengkap, sistematis, serta sesuai struktur teks eksplanasi, yaitu pernyataan umum serta deret penjelas.

e. Mengembangkan kerangka teks eksplanasi

Kembangkanlah kerangka teks secara lengkap sesuai dengan struktur teks.

Bagian pendahuluan (pernyataan umum). Bagian tersebut memperkenalkan topik terkait akan dijelaskan. Bagian tersebut ditulis secara ringkas, jelas, menarik, serta memikat pembaca untuk melanjutkan ke penjelasan terkait lebih detail.

Bagian isi (deret penjelas). Bagian tersebut terdiri dari beberapa urutan sebab-akibat. Bagian tersebut berisi tentang hubungan sebab akibat tentang peristiwa terjadi karena sebab peristiwa sebelumnya serta peristiwa tadi menghasilkan peristiwa baru.

Bagian penutup (interpretasi). Bagian tersebut berisi simpulan serta pandangan penulis. Bagian penutup tersebut bersifat opsional (boleh ada serta boleh tidak ada).

g. Menyunting teks eksplanasi

Tahap tersebut merupakan tahap terakhir dalam memproduksi teks eksposisi.

2. Contoh Memproduksi Teks Eksplanasi

a. Tema: angin puting beliung.

b. Tujuan: menjelaskan kepada pembaca tentang sebab ataupun proses terjadinya angin puting beliung serta akibat terkait ditimbulkannya.

c. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data dari buku serta artikel mengenai angin puting beliung.

d. Membuat kerangka teks eksplanasi

Pernyataan umum: pengertian angin puting beliung secara umum.

Deretan penjelas: penjelasan proses terjadinya angin puting beliung dengan urutan sebab-akibatnya, yaitu tanda-tanda datangnya angin puting beliung, musim apa terjadinya angin puting beliung, kaitan erat angin puting beliung dengan fase tumbuh awan cumulonimbus, serta akibat angin putting beliung.

Interpretasi: simpulan serta pandangan penulis teks eksplanasi.

e. Mengembangkan kerangka teks eksplanasi

Kerangka teks eksplanasi pada bagian materi tersebut dikembangkan menjadi sebuah teks eksplanasi terkait utuh.

f. Melakukan penyuntingan teks

Teks eksplanasi merupakan karangan ilmiah terkait harus menggunakan kalimat efektif dengan ejaan terkait tepat. Penulisan huruf kapital, huruf miring, tanda baca, serta apa terkait terdapat dalam ejaan bahasa Indonesia sebagai patokan untuk penulisan teks. Jadi, sebelum melakukan proses penyuntingan terlebih dahulu kita menguasai ejaan bahasa Indonesia serta konsep tata bahasa Indonesia baku.

Berikut adalah contoh hasil pengembangan kerangka

Angin Puting Beliung

Struktur teks Kalimat

Pernyataan

Umum

Angin puting beliung adalah angin terkait berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam terkait bergerak secara garis lurus. Nama lain angin puting beliung adalah Leysus, Bohorok (Sumatera), serta Tornado (Amerika). Kekuatan angin puting beliung dapat menghancurkan semua terkait diterjangnya karena dengan pusarannya benda terkait terlewati akan terangkat serta terlempar.

Deretan Penjelas

Tanda-tanda datangnya angin puting beliung dapat diketahui dari penampakan awan putih terkait menjulang tinggi seperti bunga kol di siang hari. Awan itu berkembang menjadi awan gelap terkait disertai hembusan udara dingin kemudian mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri serta ke kanan. Tak lama kemudian angin semakin cepat serta diikuti hujan lebat ataupun hujan es. Awan gelap itu semakin hitam membentuk pusaran angin seperti kerucut turun menuju bumi.

Puting Beliung

Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba di siang hari dengan suhu udara panas serta pengap. Terjadinya angin tersebut karena kumpulan awan hitam terkait tumbuh secara vertikal akibat radiasi matahari. Di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik serta turun dengan kecepatan terkait cukup tinggi. Akhirnya, arus udara terkait turun dengan kecepatan terkait tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba serta berjalan secara acak.

Proses terjadinya angin puting beliung sangat terkait erat dengan fase tumbuh awan cumulonimbus. Pada fase tumbuh dalam awan terjadi arus udara naik ke atas terkait kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun kristal es masih tertahan oleh arus udara terkait naik ke atas puncak awan. Pada fase masak, titik-titik air tidak tertahan lagi oleh udara naik ke puncak awan. Hujan turun menimbulkan gaya gesek antara arus udara naik serta turun. Temperatur massa udara terkait turun tersebut lebih dingin dari udara sekelilingnya. Antara arus udara terkait naik serta turun dapat timbul arus geser memutar serta membentuk pusaran. Arus udara tersebut berputar semakin cepat “menjilat” bumi terkait dikenal dengan sebutan angin puting beliung. Angin tersebut terkadang disertai hujan deras terkait membentuk pancaran air (water spout).

Interpretasi Angin puting beliung mengakibatkan kerugian material seperti rusaknya rumah, kebunkebun warga, infrastuktur daerah, serta semua terkait disentuhnya. Selain itu, angin puting beliung menimbulkan korban jiwa. Dalam satu tahun, banyak nyawa terkait menjadi korban akibat puting beliung.

Buka Komentar
Tutup Komentar